Pria yang
minum tujuh cangkir teh setiap hari cenderung 50 persen mengalami
kanker prostat.
LONDON –
Pria yang cinta berat pada teh perlu menyimak hasil penelitian dari
Glasgow University berikut ini. Para peneliti menemukan bahwa pria
yang minum tujuh cangkir teh 50 persen cenderung menderita kanker
prostat. Laporan ini bertentangan dengan studi sebelumnya tentang
minuman nasional Inggris itu.
Peneliti
Glasgow University menemukan bahwa orang yang minum lebih dari tujuh
cangkir teh berisiko lebih tinggi terkena penyakit itu, daripada
mereka yang mengkonsumsi tiga cangkir atau kurang.
Para
peneliti, menurut The Telegraph, Selasa (19/6), mengaku
“terkejut” menemukan kaitan tersebut, setelah menemukan bahwa
peminum teh berat cenderung kelebihan berat badan, mengkonsumsi
alkohol, atau memiliki kolesterol tinggi.
Mereka
menyimpulkan bahwa pria dapat menurunkan risiko terserang kanker
prostat, kanker yang paling umum di kalangan laki-laki, jika mereka
mengkonsumsi cukup satu cangkir teh per hari.
Kontroversial
Industri teh
di Inggris menolak temuan tersebut. Mereka mengutip studi sebelumnya
yang menemukan hubungan yang baik antara teh hitam dan kanker
prostat. Atau minum teh membantu mencegah penyakit tersebut.
Panel
Penasihat Teh mengatakan penelitian itu cacat. Kejadian lebih tinggi
dari kanker prostat, menurut mereka, dapat dikaitkan dengan faktor
lain, seperti merokok, stres atau diet.
Tapi, pihak
Institute of Health and Wellbeing dari Universitas Glasgow
mengatakan, studi sebelumnya memiliki peserta yang lebih sedikit dari
6.000 subyek penelitian yang mereka pantau. Selain itu, studi
sebelumnya, juga kurang menggali gaya hidup para relawan.
Dia
melanjutkan, "Kami tidak tahu apakah teh itu sendiri merupakan
faktor risiko ataukah si peminum teh umumnya sehat dan hidup sampai
usia lebih tua, ketika kanker prostat lebih sering terjadi."
Teh Hitam
Meskipun
laporan ini menegaskan ada bukti "kuat" teh hijau membantu
mencegah kanker, studi mengatakan, bukti tentang teh hitam yang
digunakan dalam secangkir teh tradisional Inggris adalah
"samar-samar".
Hasil
penelitian berpijak pada Collaborative Study yang digelar di
Skotlandia pada 1970. Sebanyak 6.016 pria berusia antara 21 dan 75
tahun diajukan pertanyaan rinci tentang gaya hidup mereka, termasuk
asupan teh setiap hari, kemudian dimonitor selama hingga 37 tahun.
Tim peneliti
menemukan 6,4 persen dari mereka yang mengkonsumsi minimal tujuh
cangkir teh per hari menderita kanker prostat dibandingkan dengan 4,6
persen mereka yang minum paling banter tiga cangkir.
Ketika
angka-angka disesuaikan untuk memperhitungkan usia, kesehatan dan
gaya hidup, para peneliti menemukan peminum teh berat 50 persen lebih
cenderung menderita kanker prostat.
Namun, Dr.
Bill Gorman, Ketua Dewan Teh Inggris yang mewakili industri, berkata:
"Saya melihat bahwa Dr. Shafique telah mengatakan bahwa dia
tidak tahu apakah teh itu sendiri yang meningkatkan kemungkinan
kanker prostat."
Panel
Penasehat Teh, organisasi informasi kesehatan yang didanai oleh
Dewan, mengatakan ada tujuh penelitian lain yang menyimpulkan
"kebalikan yang lengkap".
Dr. Carrie
Ruxton, ahli gizi yang duduk di panel, mengatakan: "Penelitian
ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara minum teh dan
risiko kanker.
"Minum
teh hanyalah sebuah penanda untuk beberapa masalah lain. Itu mungkin
sampai pada masalah stres, atau mungkin diet."
Sumber:
SHNews.co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar