Semakin
lama menyusui, semakin tinggi perlindungan melawan tumor di indung
telur.
Menyusui melindungi ibu dari kanker indung telur/AP |
JAKARTA
– Menyusui bayi dapat menolong ibu mengurangi hingga sepertiga
risiko terkena kanker ovarium, menurut para ilmuwan Australia.
Semakin lama ibu memberi air susu kepada buah hatinya, semakin besar
perlindungan yang ia dapatkan untuk melawan kanker yang menyerang
indung telur itu.
Studi
ini memperpanjang deretan bukti manfaat ASI yang disimpulkan berbagai
penelitian, termasuk memotong kemungkinan kanker payudara, seperti
dilaporkan Daily Mail, Sabtu (12/1).
Untuk
studi terbaru ini, para ilmuwan Australia mempelajari 493 perempuan
yang didiagnosa menderita kanker ovarium dan membandingkan dengan 472
sukarelawan sehat berusia sama.
Para
peneliti mengajukan pertanyaan serupa pada tiap partisipan: jumlah
anak dan durasi menyusui.
Hasil
penelitian mengungkapkan mereka yang menyusi buah hatinya paling
sedikit 13 bulan, 63 persen lebih kecil kemungkinannya memiliki tumor
di indung telur ketimbang mereka yang memberi ASI kurang dari tujuh
bulan.
Semakin
banyak anak, semakin baik efek perlindungan terhadap kanker ovarium,
menurut studi yang dipublikasikan dalam American Journal of
Clinical Nutrition. Ibu yang memiliki tiga anak dan menyusui
dalam waktu total 31 bulan atau lebih ditemukan memangkas peluang
terkena tumor ovarium sebesar 91 persen. Ini dibandingkan dengan para
ibu yang menyusui di bawah 10 bulan.
Menunda
Ovulasi
Menyusui
diketahui membantu menunda menstruasi, masa pelepasan sel telur
matang yang siap dibuahi sperma dan ovarium terpapar kadar tinggi
estrogen sarat cairan. Sejumlah peneliti meyakini jumlah tinggi
ovulasi meningkatkan risiko pembentukan sel mutan yang dapat memicu
penyakit.
Hampir
delapan dari sepuluh ibu dalam penelitian mulai menyusui sejak buah
hatinya lahir dan setelah enam bulan, jumlahnya menyusut separuh.
Setelah enam bulan—rekomendasi pemberian ASI eksklusif—jumlah ibu
yang menyusui hanya 26 persen.
Faktor
risiko utama untuk kanker ovarium meliputi riwayat keluarga dengan
penyakit tersebut, pernah menderita kanker payudara, haid di usia
yang lebih muda, dan kelebihan berat badan.
Dr.
Helga Groll dari Cancer Research Inggris, mengatakan temuan tersebut
mendukung bukti-bukti awal tentang manfaat menyusui. Namun, dia
mengingatkan pula bahwa beberapa ibu dalam penelitian mungkin tidak
akurat mengingat berapa lama mereka menyusui.
Senada
dengan Groll, Gilda Witte, Direktur Eksekutif Ovarian Cancer Action
mengatakan, temuan ini membuktikan bahwa menyusui dapat mengurangi
risiko kanker indung telur karena mengurangi ovulasi untuk ibu
menyusui.
Namun,
lebih jauh dari itu, risiko ikan akan berkurang pada ibu yang hanya
memiliki satu anak.
Sumber: SHNews.co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar