Kanker
ovarium tidak menunjukkan gejala spesifik sehingga perempuan kerap
mengabaikan gejalanya.
Foto:www.daily-mail.co.zm |
MEDAN
- Kaum wanita diimbau selalu waspada kemungkinan terkena kanker
ovarium. Sebaiknya lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter ahli
karena jenis penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala awal.
Konsultan
Onkologi Ginekologi RSCM Jakarta, Prof Farid Aziz, dalam seminar
penanganan kanker pada sistem reproduksi perempuan, di Medan, Kamis
(19/4), mengatakan sekitar 80 persen kasus kanker ovarium yang
ditemukan sudah masuk pada stadium lanjut.
Kanker
ovarium tidak menunjukkan gejala spesifik, sehingga membuat kaum
wanita lalai. Padahal kanker ovarium salah satu kanker paling
mematikan bagi perempuan.
Kanker
ini bergejala menyerupai penyakit umum, termasuk gejala pada gangguan
sistem pencernaan dan kandung kemih. Ketika kanker benar-benar berada
pada ovarium, gejala yang dirasakan penderita biasanya akan semakin
terasa.
Menurut
dia ada beberapa gejala umum yang dapat dicurigai sebagai gejala
kanker tersebut dan harus segera diperiksa ke dokter, misalnya rasa
kembung atau kekenyangan.
"Kemudian
sakit dibagian pelvis, sering muntah dan buang air kecil, penurunan
berat badan, sakit kepala dan sering merasa lelah, nyeri pada perut,
dan rasa sakit pada bagian punggung bawah," katanya.
Sementara
Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof Andrijono,
dalam kesempatan yang sama, mengatakan, hingga saat ini penyebab
kanker ovarium belum ditemukan.
Pada
umumnya kanker bermula ketika sel sehat mengalami mutasi gen sehingga
mengubah sel normal menjadi sel tidak normal.
"Sel
kanker berkembang dan berbelah secara terus menerus dan tidak
terkendali. Sel-sel kanker ini tidak mati yang kemudian membentuk
menjadi tumor. Lalu menyerang jaringan terdekat dan menyebar
kejaringan lain pada tubuh," katanya.
Ia
juga mengharapkan kalangan perempuan harus lebih memahami kesehatan
dan peduli untuk menjaga alat reproduksinya.
Karena
perempuan memiliki sistem reproduksi yang tidak sederhana, sehingga
penting untuk ditangani oleh tim medis yang memiliki keilmuan
dibidang ginekologi.
Sumber:SHNews.co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar