Makan
makanan yang digoreng sekali seminggu bisa meningkatkan risiko
terkena kanker prostat.
LONDON
- Laki-laki yang makan makanan yang digoreng lebih dari sekali dalam
seminggu kemungkinan akan meningkatkan sepertiga risiko terkena
kanker prostat.
Foto:teachinghighschoolpsychology.blogspot.com |
Daily
Mail, baru-baru ini melaporkan, hasil penelitian terbaru yang
mengungkapkan bahwa makanan cepat saji seperti kentang goreng, ayam
goreng, ikan goreng, dan donat kemungkinan berperan besar dalam
membentuk penyakit yang agresif dan mematikan itu.
Meski
beberapa penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa pola makan yang
keliru bisa menyebabkan laki-laki mengalami kanker prostat, hasil
penelitian ini merupakan indikasi pertama bahwa makanan yang digoreng
dalam minyak yang banyak bisa menimbulkan bahaya besar bagi
kesehatan.
Hasil
penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Prostate,
baru-baru ini, menemukan bahwa makan makanan yang digoreng setidaknya
satu kali seminggu kemungkinan dapat meningkatkan risiko terkena
kanker antara 30 sampai 37 persen dibandingkan laki-laki yang makan
makanan digoreng kurang dari satu kali sebulan.
Setiap
tahun, terjadi hampir 40.000 kasus kanker prostat di Inggris dan
10.000 laki-laki meninggal akibat kanker prostat, atau lebih dari
satu orang meninggal setiap jamnya.
risiko
terkena kanker prostat akan meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia, laki-laki berusia lebih dari 50 tahun lebih berisiko mengalami
tumor dan hal ini berkaitan erat dengan genetik.
Sama
seperti kanker jenis lainnya, pola makan menjadi faktor utama dari
berkembangnya penyakit ini.
Contohnya
tahun lalu, sebuah penelitian menemukan bahwa pola makan yang kaya
akan minyak ikan bisa menepis peluang seorang laki-laki meninggal
akibat kanker prostat hingga 40 persen, kemungkinan karena minyak
ikan mengandung sifat antikanker yang memperlambat pertumbuhan
sel-sel ganas.
Beberapa
penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa makan makanan yang
dimasak dalam suhu yang sangat tinggi, seperti daging panggang, bisa
meningkatkan risiko berkembangnya tumor.
Namun
melihat tingginya tingkat konsumsi makanan yang digoreng, temuan
terakhir ini memberikan peringatan ada ancaman yang lebih besar
terhadap kesehatan laki-laki yang mengonsumsi makanan jenis ini.
Di
Inggris misalnya, pasar makanan cepat saji dan dibawa pulang
diperkirakan mencapai lebih dari 9 miliar poundsterling dan terus
berkembang rata-rata lima persen setiap tahunnya.
Sejumlah
pakar di Fred Hutchinson Cancer Research Centre di Seattle
menganalisa data dari dua penelitian yang melibatkan total 1.549
laki-laki yang didiagnosa mengidap kanker prostat dan 1.492 laki-laki
lainnya yang memiliki usia dan profil sama yang berada dalam kondisi
sehat.
Semua
partisipan ini, yang berusia antara 35 hingga 74 tahun, mengisi
daftar pertanyaan mengenai kebiasaan makan mereka secara detil.
Para
peneliti kemudian membuat daftar faktor-faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi kemungkinan laki-laki terkena kanker prostat, seperti
berat badan, usia mereka, apakah mereka memiliki riwayat keluarga
dengan penyakit tersebut dan latar belakang ras mereka - mengingat
tingkat penyakit ini lebih tinggi di kalangan masyarakat
Afrika-Karibia.
Mereka
kemudian dapat menghitung sejauh mana makan makan kentang goreng,
ayam goreng atau donat setidaknya sekali seminggu mengakibatkan
risiko kanker.
"Ini
adalah studi pertama untuk melihat hubungan antara asupan makanan
yang dogoreng dengan risiko kanker prostat," kata Dr Janet
Stanford, yang memimpin penelitian tersebut.
"Kaitan
ini tampaknya terbatas pada tingkat tertinggi mengonsumsi makanan
yang digoreng - yang didefinisikan dalam penelitian kami dengan lebih
dari sekali seminggu."
"Ini
menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng secara teratur
menimbulkan risiko tertentu yang bisa mengakibatkan berkembangnya
kanker prostat."
Alasan
sesungguhnya mengapa makanan favorit seperti kentang goreng dan ayam
goreng bisa memperburuk risiko kanker hingga kini masih belum jelas
benar.
Satu
teori mengatakan bahwa ketika minyak goreng dipanaskan hingga
temperatur tertentu yang diperlukan untuk menggoreng makanan, maka
senyawa karsinogenik berpotensi untuk terbentuk di dalam makanan
tersebut.
Makanan
yang dogoreng juga berpotensi sangat tinggi untuk menciptakan senyawa
berbahaya yang disebut produk akhir glikation lanjutan (Advanced
Glycation Endproducts/AGE). Senyawa ini dihubungkan dapat
menyebabkan peradangan dan degradasi sel seperti kanker di dalam
tubuh.
Daging
dada ayam yang digoreng selama 20 menit mengandung sembilan kali
lipat lebih banyak dari senyawa berbahaya ini dibandingkan dengan
dada ayam yang direbus selama satu jam.
Cancer
Research Inggris mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan
secara pasti bahwa ada kaitan antara makanan yang digoreng dengan
kanker prostat.
"Jelas
bahwa pola makan sehat adalah banyak makan buah, sayur, dan serat dan
sedikit daging merah dan garam adalah lebih baik bagi kesehatan
secara keseluruhan dibandingkan satu paket penuh makanan cepat saji
yang berminyak," kata Oliver Childs, pejabat senior komunikasi
iptek di Cancer Research Inggris.
"Namun
dari penelitian ini saja, kami tidak bisa memastikan apakah ada
kaitan antara makanan yang digoreng dengan kanker prostat."
"Meski
penelitian ini mengindikasikan sedikit kaitan antara makan makanan
yang digoreng secara teratur dengan meningkatnya risiko kanker
prostat, hasilnya tergantung pada pertanyaan yang diajukan terhadap
para laki-laki ini untuk mengingat sesering apa mereka makan makanan
yang digoreng selama tiga hingga lima tahun sebelumnya," ujar Dr
Iain Frame, Direktur Riset di Prostate Cancer Inggris.
Sumber: SHNews.co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar