Ibu
yang melahirkan anak terakhir di usia lebih tua berisiko rendah
terkena kanker kanker rahim.
Kehamilan melindungi rahim. |
JAKARTA
– Ibu-ibu yang melahirkan anak di usia muda cenderung tidak
mengalami komplikasi selama kehamilan. Namun, studi yang
dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology, Juni
silam, menemukan bahwa ibu yang melahirkan di usia yang lebih tua
memiliki keuntungan juga.
Para
peneliti menemukan perempuan yang terakhir melahirkan di usia 40 atau
lebih mengalami penurunan risiko terkena kanker rahim sebanyak 44
persen dibandingkan ibu yang memiliki anak-anak pada usia 25. Para
ahli menambahkan, bahwa efek perlindungan ini berlangsung selama
beberapa dekade setelah itu.
Kanker
rahim menyerang endometrium, jaringan yang melapisi rahim dan
merupakan kanker ginekologi yang paling umum di Amerika Serikat dan
Inggris. Kebanyakan kasus mempengaruhi perempuan usia lima puluhan
dan enam puluhan.
Sebuah
tim dari University of Southern California, AS, menemukan risiko
kanker rahim menurun setelah usia 30 tahun sekitar 13 persen untuk
setiap lima tahun penundaan kelahiran terakhir.
Dibandingkan
perempuan yang terakhir melahirkan sebelum usia 25 tahun, mereka yang
terakhir melahirkan antara usia 30 hingga 34 tahun mengurangi risiko
terkena kanker rahim sebesar 17 persen. Risiko kanker rahim pada ibu
yang melahirkan di usia 35 sampai 39 tahun melorot hingga 32 persen.
Pemimpin
studi Dr. Veronica Setiawan mengatakan: 'Ukuran penelitian ini secara
definitif menunjukkan bahwa kelahiran terakhir di usia yang lebih tua
merupakan faktor protektif yang signifikan setelah memperhitungkan
faktor-faktor lain yang diketahui mempengaruhi penyakit ini--berat
badan, jumlah anak-anak, dan penggunaan kontrasepsi oral."
Studi
yang diyakini terbesar dari jenisnya ini, memeriksa data yang
diperoleh dari empat studi kohort dan 13 studi kasus kontrol. Didanai
oleh National Cancer Institute, penelitian ini memeriksa 8.671 kasus
kanker endometrium (rahim) dan sekitar dua kali lebih banyak subyek
kontrol.
Dr
Setiawan mengatakan, "Kami menemukan bahwa risiko lebih rendah
terkena kanker endometrium berlanjut pada ibu yang lebih tua
melampaui perbendaan suaia pada kelompok diagnosis,--termasuk di
bawah 50 tahun, 50-59, 60-69, dan 70 tahun lebih-- yang menunjukkan
bahwa perlindungan berlangsung selama bertahun-tahun.”
'Perlindungan
juga tidak berbeda dengan dua jenis penyakit: Tipe 1 yang lebih umum,
yang menurut kami terkait dengan eksposur estrogen; dan jenis 2, yang
lebih jarang, tetapi lebih agresif dan mematikan, yang diduga telah mengembangkan hormon independen."
Kanker
endometrium adalah kanker ke-empat yang paling sering menyerang
perempuan. Pada tahun di Inggris, ada 7.536 kasus baru didiagnosis.
Penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mengapa melahirkan terakhir
di usia yang lebih tua mungkin melindungi ibu terhadap kanker
endometrium.
Meski
begitu, Dr Setiawan mengatakan beberapa mekanisme potensial sedang
dipertimbangkan. Salah satunya, karena perempuan yang hamil pada usia
yang lebih tua mungkin memiliki endometrium yang sehat atau mengalami
siklus menstruasi yang lebih sedikit tanpa ovulasi. Kemungkinan lain,
adalah kontak yang hormon progesteron yang terlalu lama selama
kehamilan dapat sangat bermanfaat di usia tua.
"Studi
ini menunjukkan faktor proteksi yang penting untuk kanker
endometrium. Ketika mekanisme yang tepat untuk melindungi perempuan
dari penyakit ini diketahui, dapat membantu pemahaman kita tentang
bagaimana kanker endometrium berkembang dan dengan demikian bagaimana
mencegahnya," dia menyimpulkan.
Sumber: Daily Mail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar