Senin, 08 Oktober 2012

Usia Kelahiran Terakhir dan Risiko Kanker Rahim



Ibu yang melahirkan anak terakhir di usia lebih tua berisiko rendah terkena kanker kanker rahim.

Kehamilan melindungi rahim.
JAKARTA – Ibu-ibu yang melahirkan anak di usia muda cenderung tidak mengalami komplikasi selama kehamilan. Namun, studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology, Juni silam, menemukan bahwa ibu yang melahirkan di usia yang lebih tua memiliki keuntungan juga.

Para peneliti menemukan perempuan yang terakhir melahirkan di usia 40 atau lebih mengalami penurunan risiko terkena kanker rahim sebanyak 44 persen dibandingkan ibu yang memiliki anak-anak pada usia 25. Para ahli menambahkan, bahwa efek perlindungan ini berlangsung selama beberapa dekade setelah itu.

Kanker rahim menyerang endometrium, jaringan yang melapisi rahim dan merupakan kanker ginekologi yang paling umum di Amerika Serikat dan Inggris. Kebanyakan kasus mempengaruhi perempuan usia lima puluhan dan enam puluhan.

Sebuah tim dari University of Southern California, AS, menemukan risiko kanker rahim menurun setelah usia 30 tahun sekitar 13 persen untuk setiap lima tahun penundaan kelahiran terakhir.

Dibandingkan perempuan yang terakhir melahirkan sebelum usia 25 tahun, mereka yang terakhir melahirkan antara usia 30 hingga 34 tahun mengurangi risiko terkena kanker rahim sebesar 17 persen. Risiko kanker rahim pada ibu yang melahirkan di usia 35 sampai 39 tahun melorot hingga 32 persen.

Pemimpin studi Dr. Veronica Setiawan mengatakan: 'Ukuran penelitian ini secara definitif menunjukkan bahwa kelahiran terakhir di usia yang lebih tua merupakan faktor protektif yang signifikan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain yang diketahui mempengaruhi penyakit ini--berat badan, jumlah anak-anak, dan penggunaan kontrasepsi oral."

Studi yang diyakini terbesar dari jenisnya ini, memeriksa data yang diperoleh dari empat studi kohort dan 13 studi kasus kontrol. Didanai oleh National Cancer Institute, penelitian ini memeriksa 8.671 kasus kanker endometrium (rahim) dan sekitar dua kali lebih banyak subyek kontrol.

Dr Setiawan mengatakan, "Kami menemukan bahwa risiko lebih rendah terkena kanker endometrium berlanjut pada ibu yang lebih tua melampaui perbendaan suaia pada kelompok diagnosis,--termasuk di bawah 50 tahun, 50-59, 60-69, dan 70 tahun lebih-- yang menunjukkan bahwa perlindungan berlangsung selama bertahun-tahun.”

'Perlindungan juga tidak berbeda dengan dua jenis penyakit: Tipe 1 yang lebih umum, yang menurut kami terkait dengan eksposur estrogen; dan jenis 2, yang lebih jarang, tetapi lebih agresif dan mematikan, yang diduga telah mengembangkan hormon independen."

Kanker endometrium adalah kanker ke-empat yang paling sering menyerang perempuan. Pada tahun di Inggris, ada 7.536 kasus baru didiagnosis.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mengapa melahirkan terakhir di usia yang lebih tua mungkin melindungi ibu terhadap kanker endometrium.

Meski begitu, Dr Setiawan mengatakan beberapa mekanisme potensial sedang dipertimbangkan. Salah satunya, karena perempuan yang hamil pada usia yang lebih tua mungkin memiliki endometrium yang sehat atau mengalami siklus menstruasi yang lebih sedikit tanpa ovulasi. Kemungkinan lain, adalah kontak yang hormon progesteron yang terlalu lama selama kehamilan dapat sangat bermanfaat di usia tua.

"Studi ini menunjukkan faktor proteksi yang penting untuk kanker endometrium. Ketika mekanisme yang tepat untuk melindungi perempuan dari penyakit ini diketahui, dapat membantu pemahaman kita tentang bagaimana kanker endometrium berkembang dan dengan demikian bagaimana mencegahnya," dia menyimpulkan.

Sumber: Daily Mail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar