Peneliti
telah memetakan kode genetik lengkap dari 21 kanker payudara dan
membuat katalog mutasinya.
(Dok:yeecode.com) |
CAMBRIDGE –
Upaya para peneliti menyingkap rahasia di balik kanker payudara mulai
menunjukkan hasil yang menjanjikan. Para ilmuwan Inggris telah
memetakan kode genetik lengkap dari 21 kanker payudara dan membuat
katalog dari mutasi yang terakumulasi dalam sel payudara. Temuan ini
meningkatkan harapan untuk mendeteksi kanker payudara lebih awal dan
melakukan pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
"Temuan
ini memiliki implikasi bagi pemahaman kita tentang bagaimana kanker
payudara berkembang selama puluhan tahun sebelum diagnosis pada orang
dewasa. Mungkin ini bisa membantu menemukan sasaran untuk diagnosis
yang lebih baik atau intervensi terapeutik di masa depan," kata
Mike Stratton, pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Reuters,
Kamis (17/5).
Ini adalah
penelitian pertama dari jenisnya yang menguraikan sejarah genetik
bagaimana kanker berkembang. Temuan ini menjadi pintu bagi para
ilmuwan untuk mengidentifikasi pola mutasi yang menjadi bahan bakar
pertumbuhan tumor payudara dan mulai menelisik proses di balik semua
itu.
Kanker
payudara adalah pembunuh yang mengerikan. Setiap tahun, lebih dari
450.000 perempuan di seluruh dunia meninggal dunia karena kanker
payudara atau 16 persen dari semua kasus kanker menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO).
Sebuah studi
tahun silam yang dilakukan Institut Kesehatan Metrik dan Evaluasi di
Amerika Serikat menemukan bahwa kasus kanker payudara global naik
lebih dua kali hanya dalam tiga dekade. Rinciannya, dari 641.000
kasus pada 1980 menjadi 1,6 juta kasus pada 2010. Lonjakan ini jauh
melampaui pertumbuhan populasi global.
"Ini
adalah pertama kalinya kami telah mampu menyelidiki sepenuhnya genom
kanker payudara sedemikian rupa secara menyeluruh," kata Peter
Campbell, Kepala Kanker Genetika dan Genomik di Wellcome Trust Sanger
Institute di Cambridge, tempat studi dilakukan.
Penelitian
ini telah memberikan ilmuwan "panorama penuh dari genom kanker"
dan membantu mereka mengidentifikasi "pola mutasi, bukan mutasi
individu dalam gen-gen tertentu," dia menambahkan.
Mutasi
DNA
"Kita
sudah tahu selama bertahun-tahun bahwa semua kanker adalah akibat
kelainan DNA ... yang terjadi di setiap sel dalam tubuh selama
hidup," kata Stratton.
Dia
melanjutkan, meski sudah tahu, “Itu masih menjadi pertanyaan
bagaimana dasar pengetahuan kita tentang proses yang menyebabkan
kelainan ini, mutasi dalam DNA."
Tim Stratton
mengurutkan 21 genom kanker payudara dan memasukkan semua mutasi
dalam katalog. Mereka menemukan lima proses utama yang menyebabkan
kode satu huruf untuk mengubah ke huruf lain. Kode genetik datang
dalam empat huruf DNA, yakni: A, C, G, dan T.
Stratton
mengatakan salah satu yang menarik menarik adalah bahwa salah satu
dari proses-proses ini ditandai dengan kantong-kantong kecil dari
wilayah mutasi genom secara besar-besaran.
“Badai”
mutasi ini tiba-tiba sering terlihat pada kanker payudara,” kata
Strarron.
Karena belum
sepenuhnya memahami proses di balik badai tersebut, para peneliti
berpikir itu mungkin berasal dari komponen sel normal yang berfungsi
untuk mengedit atau memutasi DNA.
"Apa
yang kami percayai ... bahwa kadang-kadang dalam sel normal ...
fungsi yang baik itu berhenti atau melebihi fungsinya. Ini
menyebabkan mutasi yang kelewat banyak dan penimbunan tersebut
mendorong mutasi sel sepanjang garis untuk menjadi kanker."
Tim
menemukan bahwa mutasi tersebut dan penumpukan mutasi lain
terakumulasi dalam sel-sel payudara selama bertahun-tahun. Awalnya
perlahan, tapi mengambil momentum yang lebih besar untuk membentuk
kerusakan genetik.
Pada saat
kanker payudara cukup besar untuk didiagnosis, mereka terdiri dari
beberapa sel keluarga yang terkait secara genetis dengan satu sel
keluarga yang mendominasi kanker, Stratton menjelaskan.
Mark
Walport, Direktur Wellcome Trust yang membantu mendanai studi,
mengatakan hasil ini menunjukkan bagaimana para ilmuwan mulai melihat
landskap mutasi kanker payudara "dalam sesuatu yang mendekati
kompleksitas penuh".
"Untuk
penelitian lebih lanjut, kita berhadap dapat memahami bagaimana
kanker payudara berkembang. Dengan begitu dapat mengetahui bagaimana
melakukan pengobatan yang lebih efektif,” kata Walport lagi.
Sumber:SHNews.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar