Sekitar
43 persen kanker dapat dicegah dan 30 persen kanker dapat disembuhkan
jika ditemukan sejak dini.
JAKARTA
- Jumlah
penderita kanker diperkirakan semakin meningkat di masa mendatang.
Bahkan, diperkirakan pada 2030, angka kejadian kanker naik 300 kali
lipat atau 75 juta orang di seluruh dunia, di mana 70 persennya
terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.
“Tapi
di Indonesia mungkin peningkatannya lebih dari 300 persen. Saat ini
satu di antara 1.000 penduduk Indonesia menderita kanker,” ungkap
Kepala Departemen Radiasi Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM), Soehartati Gondhowiardjo, MD, PhD, Jumat (3/2).
Di
RSCM saja setiap tahun ada sekitar 1.600 pasien kanker, 16 persen di
antaranya anak-anak. Saat ini, rumah sakit rujukan nasional itu
merawat 490 pasien dari keluarga tak mampu yang memakai surat
keterangan tanda miskin (SKTM), keluarga miskin (gakin), jaminan
kesehatan masyarakat (jamkesmas), serta jaminan kesehatan daerah
(jamkesda).
Pesan
pentingnya, 43 persen kanker dapat dicegah dan 30 persen kanker dapat
disembuhkan jika ditemukan sejak dini. Ada pula lima langkah untuk
menyetop kanker, yaitu dengan berhenti merokok dan mengisap tembakau,
mengurangi alkohol, menghindari obesitas, mengonsumsi buah dan sayur,
serta berolahraga secara teratur.
Pada
acara peringatan World Cancer Day 4 Februari, Soehartati menyayangkan
70 persen dari pasien yang datang padanya sudah dalam keadaan stadium
lanjut, sehingga kemungkinan keberhasilan terapinya kecil sementara
biayanya mahal.
Padahal,
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)
memperkirakan 12 persen dari seluruh kematian disebabkan oleh kanker.
Penyakit ini menjadi penyebab kematian nomor tujuh setelah stroke,
tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes melitus.
Menurut
perkiraan WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang
30 persen risiko kanker. Padahal tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar
orang dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di
antaranya obesitas.
Kanker
terbanyak yang selama ini terjadi di negara berkembang adalah kanker
mulut rahim, di negara maju adalah kanker payudara, sedangkan di
China kanker nasofaring.
Wakil
Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti kepada SH
mengemukakan, bagi masyarakat yang memiliki kartu jamkesmas tak perlu
khawatir dengan pembiayaan apabila menderita kanker. "Penyakit
kanker ditanggung jamkesmas," tutur Ali.
Di
Indonesia, kata Ali, sedikitnya ada 60 juta rakyat miskin yang
menderita kanker. Maka Ali mengimbau setiap rumah sakit agar tidak
menolak pasien yang menderita kanker yang telah memiliki kartu
jamkesmas.
Kanker pada
Anak
Soehartati
menjelaskan, kanker pada anak
angkanya 2-3 persen dari kanker yang ada. Penjelasan ini dikuatkan
oleh Dokter Spesialìs Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi Onkologi
Medik RSCM, Dr dr Djumhana Atmakusuma, SpPD, KHOM, kepada SH
dalam kesempatan terpisah.
Kanker
yang paling banyak dijumpai pada anak-anak adalah kanker darah atau
leukemia yang mencapai 25-30 persen, disusul retinoblastoma atau
kanker retina mata, limfoma atau kanker kelenjar getah bening,
neuroblastoma atau kanker saraf, kanker ginjal atau tumor wilms atau
rabdomiosarkoma atau kanker otot lurik, dan osteosarkoma atau kanker
tulang.
Seperti
halnya orang dewasa, kanker pada anak kemungkinan besar dapat sembuh
jika ditemukan pada stadium dini. Namun menurut Djumhana, mendeteksi
dini kanker pada anak tidak mudah karena anak-anak belum dapat
memahami dan menceritakan gejala yang dirasakannya. Karena itu peran
orang-orang di sekitarnya sangat penting untuk mendeteksi adanya
gejala kanker.
Dokter
Spesialis Anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Edi Setiawan
Tehuteru menambahkan, gejala yang sering ditemukan pada pasien
leukemia antara lain wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas
sebabnya dan tidak sembuh oleh antibiotik, perdarahan tanpa penyebab
yang jelas, permukaan kulit tampak lebam biru kehitaman padahal tidak
terbentur, nyeri anggota gerak, perut bengkak atau keras, serta
pembesaran kelenjar getah bening.
Pengobatan
kanker bergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita, serta
dari mana asal kanker tersebut atau pola penyebarannya. Umur, kondisi
kesehatan umum, serta sistem pengobatan juga memengaruhi proses
pengobatan kanker.
Jadi,
kanker dapat disembuhkan secara total melalui pengobatan kemoterapi
dan radiasi atau setidaknya pengobatan tersebut dapat berfungsi untuk
mengurangi gejalanya. Djumhana menambahkan, kanker adalah penyakit
yang menyerang tubuh manusia ketika sel-sel yang rusak membelah diri
secara luar biasa dan tak terkendali, hingga membentuk benjolan atau
tumor jaringan. Tumor ini dapat tumbuh serta mengganggu sistem
pencernaan, saraf, dan peredaran tubuh.
Selain
itu, tumor dapat melepaskan hormon yang mampu mengubah fungsi tubuh.
Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak adalah
pertumbuhan sel abnormal yang tidak melewati batas jaringan.
Sementara itu, tumor ganas yang umumnya merupakan penyebab kanker
adalah pertumbuhan sel abnormal yang meluas keluar jaringan asal.(Wahyu
Dramastuti)
Sumber: Sinar Harapan.
terimakasih untuk tulisan/artikelnya..
BalasHapushttp://obatasliindonesia.com/obat-herbal-kanker-usus-terbaik/