Sabtu, 12 Mei 2012

Penderita Kanker Bisa Naik 300 Persen


Sekitar 43 persen kanker dapat dicegah dan 30 persen kanker dapat disembuhkan jika ditemukan sejak dini.

JAKARTA - Jumlah penderita kanker diperkirakan semakin meningkat di masa mendatang. Bahkan, diperkirakan pada 2030, angka kejadian kanker naik 300 kali lipat atau 75 juta orang di seluruh dunia, di mana 70 persennya terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. 

Tapi di Indonesia mungkin peningkatannya lebih dari 300 persen. Saat ini satu di antara 1.000 penduduk Indonesia menderita kanker,” ungkap Kepala Departemen Radiasi Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Soehartati Gondhowiardjo, MD, PhD, Jumat (3/2). 

Di RSCM saja setiap tahun ada sekitar 1.600 pasien kanker, 16 persen di antaranya anak-anak. Saat ini, rumah sakit rujukan nasional itu merawat 490 pasien dari keluarga tak mampu yang memakai surat keterangan tanda miskin (SKTM), keluarga miskin (gakin), jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas), serta jaminan kesehatan daerah (jamkesda).

Pesan pentingnya, 43 persen kanker dapat dicegah dan 30 persen kanker dapat disembuhkan jika ditemukan sejak dini. Ada pula lima langkah untuk menyetop kanker, yaitu dengan berhenti merokok dan mengisap tembakau, mengurangi alkohol, menghindari obesitas, mengonsumsi buah dan sayur, serta berolahraga secara teratur.

Pada acara peringatan World Cancer Day 4 Februari, Soehartati menyayangkan 70 persen dari pasien yang datang padanya sudah dalam keadaan stadium lanjut, sehingga kemungkinan keberhasilan terapinya kecil sementara biayanya mahal.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan 12 persen dari seluruh kematian disebabkan oleh kanker. Penyakit ini menjadi penyebab kematian nomor tujuh setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes melitus.

Menurut perkiraan WHO, faktor obesitas dan kurang aktivitas fisik menyumbang 30 persen risiko kanker. Padahal tahun 2015 diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami masalah berat badan dan 700 juta di antaranya obesitas.

Kanker terbanyak yang selama ini terjadi di negara berkembang adalah kanker mulut rahim, di negara maju adalah kanker payudara, sedangkan di China kanker nasofaring. 

Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti kepada SH mengemukakan, bagi masyarakat yang memiliki kartu jamkesmas tak perlu khawatir dengan pembiayaan apabila menderita kanker. "Penyakit kanker ditanggung jamkesmas," tutur Ali.

Di Indonesia, kata Ali, sedikitnya ada 60 juta rakyat miskin yang menderita kanker. Maka Ali mengimbau setiap rumah sakit agar tidak menolak pasien yang menderita kanker yang telah memiliki kartu jamkesmas. 

Kanker pada Anak

Soehartati menjelaskan, kanker pada anak angkanya 2-3 persen dari kanker yang ada. Penjelasan ini dikuatkan oleh Dokter Spesialìs Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi Onkologi Medik RSCM, Dr dr Djumhana Atmakusuma, SpPD, KHOM, kepada SH dalam kesempatan terpisah.

Kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak adalah kanker darah atau leukemia yang mencapai 25-30 persen, disusul retinoblastoma atau kanker retina mata, limfoma atau kanker kelenjar getah bening, neuroblastoma atau kanker saraf, kanker ginjal atau tumor wilms atau rabdomiosarkoma atau kanker otot lurik, dan osteosarkoma atau kanker tulang.

Seperti halnya orang dewasa, kanker pada anak kemungkinan besar dapat sembuh jika ditemukan pada stadium dini. Namun menurut Djumhana, mendeteksi dini kanker pada anak tidak mudah karena anak-anak belum dapat memahami dan menceritakan gejala yang dirasakannya. Karena itu peran orang-orang di sekitarnya sangat penting untuk mendeteksi adanya gejala kanker. 

Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Edi Setiawan Tehuteru menambahkan, gejala yang sering ditemukan pada pasien leukemia antara lain wajah pucat, lesu, lemah, demam yang tidak jelas sebabnya dan tidak sembuh oleh antibiotik, perdarahan tanpa penyebab yang jelas, permukaan kulit tampak lebam biru kehitaman padahal tidak terbentur, nyeri anggota gerak, perut bengkak atau keras, serta pembesaran kelenjar getah bening.

Pengobatan kanker bergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita, serta dari mana asal kanker tersebut atau pola penyebarannya. Umur, kondisi kesehatan umum, serta sistem pengobatan juga memengaruhi proses pengobatan kanker.

Jadi, kanker dapat disembuhkan secara total melalui pengobatan kemoterapi dan radiasi atau setidaknya pengobatan tersebut dapat berfungsi untuk mengurangi gejalanya. Djumhana menambahkan, kanker adalah penyakit yang menyerang tubuh manusia ketika sel-sel yang rusak membelah diri secara luar biasa dan tak terkendali, hingga membentuk benjolan atau tumor jaringan. Tumor ini dapat tumbuh serta mengganggu sistem pencernaan, saraf, dan peredaran tubuh.

Selain itu, tumor dapat melepaskan hormon yang mampu mengubah fungsi tubuh. Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak adalah pertumbuhan sel abnormal yang tidak melewati batas jaringan. Sementara itu, tumor ganas yang umumnya merupakan penyebab kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang meluas keluar jaringan asal.(Wahyu Dramastuti)

Sumber: Sinar Harapan.

1 komentar:

  1. terimakasih untuk tulisan/artikelnya..

    http://obatasliindonesia.com/obat-herbal-kanker-usus-terbaik/

    BalasHapus